Minggu, 13 Oktober 2013

Lelakiku


“Kini tak ada terdengar, kabar dari dirimu. Kini kau telah menghilang, jauh dari diriku

Semua tinggal cerita, antara kau dan aku Namun satu yang perlu engkau tau.

Api cintaku padamu, tak pernah padam”


Hei lelakiku.
Apa kabar Kau sekarang ? Semoga ia masih tetap menjaga cinta mu
aku merindukanmu.

Hai lelakiku, bait lagu diatas itu untukmu.
Iya untukmu.

Hai lelakiku.
Lelakiku yg masih menjadi lelakinya. Ntah sampai kapan.
Lelaki yang hanya aku yang enggan menyebutnya sebagai lelakiku
Bahkan, meski ia tak pernah mengganggap aku wanitanya.
Iya, tidak. Sekalipun. Hingga kapanpun.
Tetap sama, tidak.

Lelakiku.
Aku Membiarkan dia pergi meski sesungguhnya tidak.
Membiarkan dia selalu ada meski sesungguhnya tidak.

Hei Lelakiku,
lelaki yg tak pernah aku miliki
mengakhiri bahkan sebelum ia memulai
namun masih ada seonggok kenangan yg tersisa.

Biar.. Biarlah.
Lelaki itu tetap menjadi lelakiku.
Ntah sampai kapan.
Setidaknya sampai waktu menjawab akhir cerita ini.

Lelakiku,
sampai detik ini.
Dua tahun berlalu..
Kau masih bertengger menjadi yg terbaik.
Sejauh ini, kau masih yg terbaik lagi terindah.
Mungkin tidak ada yg bisa menggantikan mu.
Tidak ada? Ntahlah. Belum ada lebih tepatnya.


Tuhan
lindungilah lelakiku.
Lelaki yg mungkin kelak akan menghabiskan waktu nya bersama ku.
Menikmati eloknya matahari menyapa dan membiarkan senja meninggalkan.
Menutup hari, hari kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar