Selasa, 22 Oktober 2013

Oct, Selasa.

Selasa itu hari yang capek, dari dulu ini tetep berlaku.
Oktober itu bulannya Flashback, iya semenjak dua tahun lalu.
2013 itu taun ini, tinggal dua bulan lagi. Ga berasa~

Selasa,tepatnya 23 Oktober 2013.

Awalnya ngebayangin hari nya bakalan berjalan sebgaimana mestinya. Adem, ayem dan tenang. Semuanya rusak ketika negara mulai api menyerang kuliah pertemuan ke-empat mata kuliah Biometrika Kehutanan. Gara-gara 1 pertanyaan basic tentang Kehutanan. MAI dan CAI. Sebenernya uda belajar, tapi kitanya aja yang lupa. Dan kelupaan itu adalah kesalahan fatal untuk pagi itu.

Ga bisa jawab satu pertanyaan, maka kita dikasih 25 soal beserta anak-cucu dan cicit soal. Payah? ga jawabannya. Semua pertanyaan itu pertanyaan basic alias dasar. Seorang calon sarjana Kehutanan wajib tau jawabannya. Harusnya sih, iya harusnya.Sedih, bikin dosen kecewa. Sedih, uda semester 5 masih banyak belum tau ini itu. Tapi mau gimana lagi, emang segitu kemampuan saya. Sebenernya sih kemampuan bisa diasah, asal ada kemauan dan motivator. Semacem moodbooster lah~

Nah, ngomong-ngomongin motivator atau moodbooster dan semacemnya. Saya lagi butuh motivator ini. Orang Tua dan Keluarga mah motivator saya udah dari dulu kala sejak lahir. Kuliah baek-baek dan menimba ilmu demi mereka itu uda kewajiban. Jadi, mereka ga bisa dibilang motivator ehehe~ tapi sudah jadi suatu keharusan kalo kuliah baek-baek demi mereka. Yang ngebiayain saya juga mereka, dan ngebahagiain mereka hukumnya wajib. Apalagi bikin mereka bangga sama saya. WAJIB!

masalahnyaaaa......
semester lima ini membunuh ku. Membunuh saya secara perlahan. Iya, tantangannya makin berat, malasnya pun ningkat. Lima matakuliah dengan 15 sks thats mean saya ngontrak 5 matakuliah dengan beban praktikum semua. Mulai ribet, mulai riweh, mulai malas dan mulai bosan sama praktikum ini itu yang baru aja dimulai. saya butuh motivator!!! saya butuh moodbooster!!!

ahhhhhhhhhh
akhir-akhir ini bener-bener flasback. sebenernya punya sih motivator karena mungkin saya masih menjadikan Ia yang dulu sebagai motivator saya. Sayangnya, dia sekarang ga memotivasi saya. Sekarang kita udah jauh, walaupun sebenernya deket. Hatinya maksudnya yang jauh~

udah ga tau dia gimana sekarang. Semangat kuliahnya gimana atau apapun dari dia lah. Sehari-hari Dia kadang semangat kadang juga malesnya kumat. Dari dulu sih gitu, tapi dulu dia selalu ada buat saya, begitupun saya ke Dia. Sampe sekarang sih gitu, sayanya doang dianya ga. yasudahlah dia udah ada yang ngurusin, semoga dia baik-baik saja apapun yang dia lakuin diberkahi Allah. Doa ku tanpa kau minta selalu terucap disholatku, untukmu.

Cuma lagi kepengen nulis
"AKU KANGEN KAMU, AKU RINDU KAMU DAN SEPERTINYA AKU MASIH SAYANG KAMU"
Duh, jadi melow gini. Iya , aku kangen. Kangen kita yang dulu pake banget. ga pake telor, soalnya kamu uda special #apeu. Cuma bisa merindukan kamu lewat diam, lewat hening dan lewat malam. Cuma bisa bicara sama kamu lewat hati, tapi bukan dari hati ke hati. Dari hati lewat untaian doa aku ke Allah. Semoga Allah mendengar dan mengabulkan.  i miss you myB

Jumat, 18 Oktober 2013

Aku Rindu

Hai...
Kamu..
Kamu yang selalu indah dalam diam.
Kamu yang selalu tenang dalam diam.

Bahkan,
dimarahmu,
disenyummu,
ditawamu,
kau selalu indah.

a
k
u

r
i
n
d
u

k
a
m
u

aku
rindu
kamu

aku rindu kamu

tak ada yang berubah dari mu
tapi ada yang berubah dari kita.
sekali lagi, aku rindu kamu.

Minggu, 13 Oktober 2013

Lelakiku


“Kini tak ada terdengar, kabar dari dirimu. Kini kau telah menghilang, jauh dari diriku

Semua tinggal cerita, antara kau dan aku Namun satu yang perlu engkau tau.

Api cintaku padamu, tak pernah padam”


Hei lelakiku.
Apa kabar Kau sekarang ? Semoga ia masih tetap menjaga cinta mu
aku merindukanmu.

Hai lelakiku, bait lagu diatas itu untukmu.
Iya untukmu.

Hai lelakiku.
Lelakiku yg masih menjadi lelakinya. Ntah sampai kapan.
Lelaki yang hanya aku yang enggan menyebutnya sebagai lelakiku
Bahkan, meski ia tak pernah mengganggap aku wanitanya.
Iya, tidak. Sekalipun. Hingga kapanpun.
Tetap sama, tidak.

Lelakiku.
Aku Membiarkan dia pergi meski sesungguhnya tidak.
Membiarkan dia selalu ada meski sesungguhnya tidak.

Hei Lelakiku,
lelaki yg tak pernah aku miliki
mengakhiri bahkan sebelum ia memulai
namun masih ada seonggok kenangan yg tersisa.

Biar.. Biarlah.
Lelaki itu tetap menjadi lelakiku.
Ntah sampai kapan.
Setidaknya sampai waktu menjawab akhir cerita ini.

Lelakiku,
sampai detik ini.
Dua tahun berlalu..
Kau masih bertengger menjadi yg terbaik.
Sejauh ini, kau masih yg terbaik lagi terindah.
Mungkin tidak ada yg bisa menggantikan mu.
Tidak ada? Ntahlah. Belum ada lebih tepatnya.


Tuhan
lindungilah lelakiku.
Lelaki yg mungkin kelak akan menghabiskan waktu nya bersama ku.
Menikmati eloknya matahari menyapa dan membiarkan senja meninggalkan.
Menutup hari, hari kita.